Kemarin pada hari Jumat, 6 September 2019, saya bersama teman-teman bloger lain berkesempatan diundang dalam acara FGD dari Kementerian Perhubungan yang bertajuk "Infrastruktur Transportasi untuk Konektivitas Joglosemar" di stasiun Bandara Adi Soemarmo Solo.
Acara ini berlangsung menyusul kedatangan Menteri Perhubungan RI, Ir. Budi Karya Sumadi yang hari itu juga meresmikan pabrik mobil ESEMKA bersama Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo di Boyolali. Dalam acara yang sama, hadir pula Dirjen Perhubungan Darat Budi Setyadi, Wendo Asrul Rose Dirut PT Angkasa Pura, Awan H. Purwadinata dari PT KAI, Akademisi UNS yang diwakili Ary Setyawan, serta Suwarmin yang merupakan pimpinan redaksi Solopos.
FGD Infrastruktur Transportasi untuk Konektivitas Joglosemar |
Acaranya sendiri cukup padat dan singkat. Masing-masing narasumber menyampaikan materi dalam waktu sekitar 15-20 menit saja, sehingga tak membuang banyak waktu. Secara umum pembahasan siang itu mengenai pembangunan infrastruktur di area Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang) sebagai salah satu upaya mewujudkan konektivitas Joglosemar sebagai salah satu destinasi Bali baru. Namun secara khusus, pembahasan lebih banyak mengenai pembangunan relasi KA Bandara BIAS (Bandara Internasional Adi Soemarmo) yang tengah dikebut saat ini.
Ir. Budi Karya Sumadi (Menteri Perhub) memberikan sambutan |
Belum lagi dengan pembangunan transportasi dalam kota yang saling terkoneksi. Misalnya di Kota Solo sendiri, adanya BST (Batik Solo Trans) yang memenuhi kebutuhan transportasi masal dengan tarif murah dan berbagai rute, termasuk menghubungkan antara stasiun, terminal, hingga bandara. Atau ada pula pembangunan sky bridge yang menghubungkan Stasiun Balapan dengan Terminal Tirtonadi. Semua pembangunan tersebut bertujuan untuk menghubungkan antar moda transportasi sehingga memudahkan masyarakat dalam setiap aksesnya.
Adanya KA bandara BIAS ini tentu juga akan memberikan opsi baru lagi bagi masyarakat dengan kebutuhan transportasi khususnya bagi mereka yang akan menuju bandara. Hal ini tentu juga akan membuat mobilitas masyarakat lebih efisien. KA Bandara BIAS sendiri rencananya akan menghubungkan antara Stasiun Balapan (SLO) ke Stasiun Bandara Adi Soemarmo (SMO). Sehingga sangat memungkinkan Bandara Adi Soemarmo terkoneksi dengan Bandara Internasional Adi Soetjipto Yogyakarta, bahkan hingga bandara baru di Kulon Progo, Yogyakarta International Airport (YIA) melalui moda transportasi kereta api.
Nantinya, KA BIAS dari Stasiun Balapan (SLO) hingga Stasiun Bandara Adi Soemarmo (SMO) yang memiliki jarak sekitar 12,997 km membutuhkan waktu tempuh sekitar 20 menit dengan kecepatan antara 75-80km/jam dengan berhenti sekali di Stasiun Kadipiro (KDO) selama 2 menit. Adapun jadwal keberangkatan seperti pada gambar berikut.
Jadwal Keberangkatan KA BIAS yang direncanakan |
Saat ini, pembangunan stasiun baik di Balapan maupun Bandara Adi Soemarmo tampak sudah rampung dan tinggal menunggu penyelesaian rangkaian relnya saja. Sementara KA BIAS sendiri beberapa waktu terakhir sudah dimanfaatkan dengan dioperasikan sementara rute Solo-Jogja PP seperti halnya rangkaian Prambanan Ekspres (prameks).
Dengan adanya KA BIAS, menambah alternatif moda transportasi bandara yang nyaman dan modern sehingga bisa menjadi salah satu pilihan andalan bagi masyarakat. Transportasi ini juga menjawab adanya konektivitas antar transportasi di Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar), khususnya antara SLO dan SMO.
Tabik.
Ntar kalo udah rampung, mau nyobain ah kalo lagi traveling ke Jogja.
ReplyDelete